1. Buddha diperanakkan dari anak dara Maya, yaitu yang mengandung tidak dengan bersuami. 2. Buddha itu menjelma kepada anak dara Maya, katanya sebab turun kekuasaan Tuhan yang disebut Roh Suci. 3. Tentang kelahiran Buddha itu disiarkan beritanya dari atas langit oleh suatu ‘asterim’ nampak naik ditepi langit. Asterim itulah disebut Bintang Utusan. 4. Apabila Buddha turun dari tempat segala nyawa, menjelma dalam tubuh anak dara Maya, maka perut anak dara itu kelihatan terang berwarna seperti kaca yang jernih, dalamnya nampak Buddha dengan serba keelokan sebagai bunga. 5. Buddha anak Maya, seorang anak dara yang dituruni Roh Suci, diperanakkan pada hari Krismas. 6. Ketika Buddha diperanakkan, maka kemuliaan Tuhan kelihatan bercahaya berkeliling dia. Dewa–dewa dari surga dan di atas bumi bernyanyi dan memuji kepada “yang diberkati”, katanya: Ini hari Buddhisatwa datang di muka bumi, hendak memberi kesenangan dan keselamatan kepada manusia dan dewa, hendak melimpahkan terang pada tempat–tempat yang kegelapan dan memberi penerangan kepada siapa yang buta. 7. Buddha ditatangi oleh seorang alim, yaitu orang yang mengetahui beberapa sifat keTuhanan ada pada kanak–kanak itu, dan belum selang satu hari maka ia disambut sebagai Tuhan segala Tuhan. 8. Kanak–kanak Buddha itu diberi hadiah persembahan barang peremasan dan permata yang berharga. 9. Ketika Buddha masih kanak–kanak ia berkata kepada ibunya: “Aku inilah yang terbesar diantara manusia semua”. 10. Buddha adalah seorang anak yang ditakuti. Hidupnya terancam oleh raja Bimbasara yang diberitahukan supaya membunuh anak itu sebab ia dapat mengalahkan dia kelak. 11. Ketika Buddha pergi sekolah gurunya heran melihat dia. Dalam ujian ia melebihi segala temannya, baik dalam ilmu menulis, baik ilmu berhitung, ilmu wiskunde dan wijsger, astrologie, meetkunde dan lain–lain. Ilmu ilmu itu semuanya diperdapat dengan tidak dipelajari 12. Ketika Buddha berumur dua belas tahun ia hadir di dalam rumah tuhan. Ia menerangkan beberapa hal yang tegas dan mengemukakan beberapa pertanyaan yang sukar. Ia mengalahkan pembicaraan orang yang berlawanan dengan dia. 13. Tatkala Buddha pada suatu ketika masuk kedalam rumah tuhan, berdirilah segala patung–patung lalu rebah kepada kakinya dan menyembah sujud. 14. Maka sejarah Buddha Gautama itu jika diturunkan dari pihak Sadhodana, bapaknya, sampai kepada Maha Sammata, yaitu Raja yang pertama–tama di dunia, semuanya adaalah turunan raja–raja dan pihak yang berkemuliaan. Beberapa nama dalam daftar sejarah itu dan beberapa kejadian adalah tersurat dalam kitab–kitab Brahmana. Akan tetapi tidak mudah hendak disesuaikan antara satu dengan yang lain. Rupanya namp;ak bahwa golongan ahli riwayat Buddha telah memasukkan nama–nama dan suku bangsa dari pihak yang berkemuliaan kedalam sejarah Gurunya supaya menambah sifat keTuhanannya. 15. Buddha berkata: Sembunyikanlah pekerjaanmu yang baik dan patutlah kamu mengakui dan memperlihatkan dosamu kepada dunia. 16. Mara mencoba Buddha sambil katanya: Dangan kamu lanjutkan merasuk kehidupan secara agama, maka dalam tujuh hari kamu akan menjadi raja memerintah segala dunia. 17. Buddha tidak memperdulikan perkataan orang jahat itu sambil berkata kepadanya: Enyahlah kamu daripadaku. 18. Setelah Mara meninggalkan Buddha, maka turunlah hujan bunga dari langit dan bau yang harum ditiup angin. 19. Buddha berpuasa hingga lama. 20. Buddha Juru Selamat, dimandikan dan tersebutlah bahwa Roh Tuhan hadir dalam air mandi suci itu. Artinya, tidak hanya tuhan yang mahatinggi saja ada di situ, tetapi Roh Sucipun ada sertanya, yaitu Roh yang menyanyi sebab Buddha menjelma pada tubuh anak dara Maya. 21. Pada suatu ketika, kira–kira dekat pada akhir hidupnya di dunia, tiba–tiba Buddha Gautama berubah rupa mukanya. Sementara ia di atas gunung di negeri Silon, datanglah terang jatuh kepadanya dan bernyala mengelilingi kepalanya. Rupanya seperti bulatan dari pada terang. Gunung itu disebut Pendawa, artinya “yang berupa putih–kuing”. Maka tersebutlah bahwa kemuliaan diri Gautama nampak dua kali ganda kuatnya dan dirinya terlihat sebagai arca keemasan yang gilang gemilang rupanya, sebagai terang matahari dan bulan. Pada waktu itu segala orang yang hadir berkata, bahwa Gautama itu bukan seorang manusia biasa atau seorang manusia belaka. Dan pada ketika itu diri Buddha terbagi menjadi tiga bagian, pada masing–masing bagian bernyala terang yang bercahaya. 22. Buddha memperbuat beberapa mukjizat yang besar–besar untuk kebaikan manusia. Dongeng–dongeng yang berhubungan dengan kehidupannya penuh dengan mukjizat yang luar biasa dan mengherankan itu. 23. Orang–orang pengikut Buddha yang melakukan sembahyang dengan atas nama Buddha, mereka mengharapkan pembalasan surga dari padanya. 24. Apabila Buddha sudah mati dan dikuburkan, maka kain pafan pembungkus tubuhnya terpisah dan terasing dari padanya. Dan pintu peti mayat itupun terbukalah oleh suatu kekuasaan yang gaib. 25. Apabila pekerjaan Buddha dipermukaan bumi ini sudah selesai, maka iapun naik kelangit serta dengan badan jasmaninya. 26. Buddha hendak datang lagi di muka bumi pada hari kesudahan, yang keprluannya untuk mengembalikan dunia kepada kebahagiaan dan keteraturannya. 27. Buddha akan menjadi hakim kelak bagi segala orang mati. 28. Buddha, ialah Alif dan ya, artinya tak ada permulaan dan kesudahannya, ia yang maha tinggi dan kekal selama–lamanya. 29. Buddha berkata: Biarlah dosa dunia ini semua tertimpa atas diriku, supaya dunia dapat tertolong. 30. Buddha berkata: Sembunyikanlah pekerjaanmu yang baik, dan patutlah kamu mengakui dan memperlihatkan dosamu kepada dunia. 31. Buddha dibayangkan sebagai sebuah badan dari pada terang, yang dimusuhi oleh Mara artau Naga, yaitu suatu kekuatan gelap atau “Ular yang berdosa”. 32. Buddha datang tidak hendak merombak syariat, melainkan hendak menggenapinya. Ia suka mengumpamakan dirinya senmdiri sebagai suatu mata rantai dalam suatu ikatan rantai panjang antara guru–guru yang mendapat ilham. 33. Pada suatu hari berjumpalah Ananda, sahabat Buddha dengan Matangi, seorang perempuan yang berderajat rendah bangsa Candala pada sebuah telaga. Sementara itu iapun meminta sedikit air kepada perempuan itu. Maka perempuan itu menyatakan kepadanya bahwa ia dalah seorang perempuan dari derajat rendah, maka ia tidak boleh dekat–dekat dengan Ananda. 34. Buddha berakta: Maka maksud segala perbuatanku adalah hendak melakukan belas kasihan kepada sesama manusia. 35. Pada ketika Buddha mula–mula menjadi Guru, pergilah ia kenegeri Benares dan diucapkannya suatu pidato. Oleh karena pidatonya itu datanglah Kedanaya dan emapt orang yang lain, lalu diajaknya menjadi sahabat. Maka sejak itu banyaklah orang mengikut dia dan dimana saja Buddah membuka pengajaran. 36. Barang siapa menjadi sahabat Buddha wajiblah ia meninggalkan keduniaan, membuang kan kekayaannya dan berjanji senantiasa hidup dalam kemiskinan. 37. Maka adalah tersebut dalam “Kitab Suci Buddha”, bahwa orang banyak meminta tanda kepada Buddha supaya mereka percaya kepadanya. 38. Apabila Buddha sudah hampir mangkat, maka dikatakannyalah suatu nubuat tentang sesuatu yang hendak datang kelak, katanya: Hai Ananda, jika kelak aku sudah pergi, janganlah kamu menduga bahwa Buddha sudah tidak ada lagi; segala perkataan yang sudah kuajarkan dan segala perintahkuy hendaknya menjadi suatu pusaka bagimu dan kamu pandang akan dia sebagai Buddha. 39. Di dalam kitab Sumadewa tersebut seperti berikut: “membuangkan saegala kekayaan kita adalah suatu kebajikan yang amat sukar dijhalankan dalam dunia ini. Barang siapa membuangkan kekayaannya, maka adalah ia seperti membuangkan jiwanya, sebab jiwa kita seakan–akan terikat pada kekayaan itu. Akan tetapi apabila hati Buddha datang pada belas kasihan, maka iapun membuangkan jiwanya seperti dibuangkannya rumput dari padanya. Apakah perlunya kita memikir–mikirkan kekayaan yang tak berguna itu! Oleh karena kebajikan yang mulia itu, ketika diri Buddha telah terlepas dari segala nafsu keduniaan dan oleh karenanya ia memperoleh ilmu keTuhanan, maka sejak itu mencapai derajat Buddha. Oleh karena itu patutlah orang yang berbudi apabila ia dapat melepaskan diri dari segala nafsu kenduniaan maka ia lalu berbuat kebaikan bagi segala mahluk sekalipun misalnya perlu ia mengurbankan jiwanya supaya ia dapat memperoleh ilmu yang nyata. 40. Maksud Buddha ialah akan mendirikan “Kerajaan Agama”, yakni kerajaan surga. 41. Buddha berkata: bahwa aku sekarang hendak memutar roda hukum yang mulia. Untuk maksud ini pergilah aku kenegeri Benares, akan memberi terang kepada mereka yang diliputi oleh awan kegelapan dan akan membuka pintu hidup yang kekal bagi segala manusia. 42. Buddha berkata: “Merskipun kiranya langit jatuh ketanah, dan dunia ditenggelamkan dan binasa, dan gunung–gunung berbelah–belah, dan air laut menjadi kering, tetapi yakinlah engkau, hai Ananda, bahwa sabda Buddha itulah nyata adanya. 43. Buddha berkata: “Tiadalah barang suatu keinginan yang terhebat dari pada berzina. Untunglah tidak ada dua macam keinginan yang sehebat itu. Jika sekiranya ada dua, niscaya tiada seorangpun dalam segenap alam inii dapat menurut kepada kebenaran. Jagalah jangan kiranya penglihatan matamu jatuh kepada perempuan. Jika kamu beserta dengan perempuan ingatlah olehmu seakan–akan kamu tidak hadir ditempat itu. Jika kamu bercakap–cakap dengan perempuan jagalah baik–baik akan hatimu. 44. Buddha berkata: Orang berbudi patutlah meyingkirkan dirinya daripada bersuami–istri seakan–akan dipandangnya perkawinan itu sebagai sumur api yang menyala–nyala, jangan kiranya sampai dirinya terjun ke dalamnya. 45. Ilmu Buddhisme menetapkan suatu hukum, barang siapa mengetam (menderita) kesusahan, kekecewaan dan kesengsaraan dan sebagainya, nyatalah bahwa ia sendiri dahulu menanam (berbuat) kesalahan atau dosa. Jika sekalian dosa itu tidak dibuatnya dalam dunia ini, tentu dibuatnya dalam dunia yang telah lalu. 46. Buddha dapat mengetahui pikiran orang lain. Oleh sebab ia mengetahui pikiran orang lain itu, maka ia adalah megentahui segala sesuatu. 47. Dalam kitab Somadewa tersebut suatu hikayat yang diterangkan padanya seorang beragama Buddha bertapa. Orang itu dikoreknyalah matanya dan dibuangkan dari padanya. 48. Ketika Buddha hampir jadi orang bertapa, tatkala ia pergi dengan berkendaraan Kantako, yaitu seekor kuda, maka adalah diturunkan hujan bunga–bungaan dari atas oleh Dewa. | 1. Yesus diperanakkan dari anak dara Maria, yaitu yang mengandung tidak dengan bersuami. 2. Yesus itu menjelma kepada anak dara Maria, katanya sebab turun kekuasaan Tuhan yang disebut Roh Suci. 3. Tentang kelahiran Yesus itu disiarkan beritanya dari atas oleh “bintangnya” nampak naik di tepi langit, Bintang itulah disebut Bintang Utusan. 4. Apabila Yesus turun dari tahta kerajaan langit, menjelma dalam tubuh anak dara Maria, maka perut anak dara itu kelihatan terang berwarna seperti kaca yang jernih, dalamnya nampaklah Yesus dengan serba keelokannya sebagai bunga. 5. Yesus anak Maria, seorang anak dara yang dituruni Roh Suci, diperanakkan pada hari Krismas. 6. Ketika Yesus diperanakkan, maka kemuliaan tuhan kelihatan bercahaya berkeliling dia. Beberap0a Malaikat balatentara dari surga bernyanyi dan memuji kepada “yang diberkati”, katanya: Hormat bagi Allah di tempat tinggi, selamat di atas bumi! Manusia disenangi! 7. Yesus didatangi oleh orang alim, yaitu yang mengetahui beberapa sifat keTuhanan ada pada kanak–kanak itu, dan belum selang satu hari maka ia disambut sebagai Tuhan segala Tuhan. 8. Kanak–kanak Yesus itu diberi hadiah persembahan barang peremasan, dupa dan emur. 9. Ketika Yesus masih kanak–kanak ia berkata kepada ibunya: “Aku inilah Yesus anak Allah”. 10. Yesus adalah seorang anak yang ditakuti. Hidupnya terancam oleh raja Herodes, yaitu raja yang berdaya upaya membunuh anak itu sebab ia akan dapat mengalahkannya kelak. 11. Ketika Yesus dikirimkan kesekolah, gurunya heran melihat dia. Zaheus guru itu berkata kepada Yusuf: Apa sebab kamu bawa anak ini kepadaku supaya aku ajar, sedang ia lebih pandai dari padaku. 12. Setelah umur Yesus dua belas tahun, mereka membawa Yesus kerumah Allah di Yerusalem … Ia duduk dalam rumah Allah di tengah–tengah segala pendeta yang mendengarkan perkataannya dan bersoal jawab dengan mereka. 13. Tatkala Yesus pada suatu ketika berjalan melalui barisan serdadu serta dengan benderanya, tunduklah ujung bendera itu menyembah Yesus. 14. Maka sejarah Yesus itu jika diturut dari pihak Yusuf, bapknya, sampai kepada nabi Adam, raja yang pertama–tama di dunia, semuanya adalah keturunan raja–raja dan pihak yang berkemuliaan. Beberapa nama dalam daftar sejarah itu dan beberapa kejadian adalah tersurat dalam kitab Yahudi (Perjanjian Lama), akan tetapi tidak mudah hendak disesuaikan antara satu dengan yang lain. Rupanya nampak bahwa golongan ahli riwayat Yesus telah memasukkan nama–naam dan suku–bangsa dari pihak yang berkehormatan ke dalam sejarah Gurunya, akan penambaha sifat keTuhanannya. 15. Pengajaran Yesus kepada manusia, hendaklah manusia merahasiakan amalnya yang baik, sebaiknya patutlah manusia mengakui mengakui dan memperlihatkan kedosaannya kepada dunia. 16. Setan menunjukkan kepada Yesus segala kerajaan dunia sambil katanya: Sekalian ini kuberikan kepadamu kelak, jika engkau sujud menyembah aku. 17. Yesus tidak memperdulikan perkataan setan itu dan ia berkata kepadanya: Enyahlah kamu, hai setan, dari padaku. 18. Setelah setan mengundurkan diri dari padanya, maka datanglah beberapa malaikat melayani Yesus. 19. Yesus berpuasa hingga empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya. 20. Yesus dimandikan oleh Yahya dalam sungai Yordan, ketika itu turunlah Roh Allah. Artinya, tidak hanya Allah yang maha tinggi saja hadir di situ, tetapi Roh Suciopoun ada sertanya, yaitu Roh yang menjelma kepada tubuh anak dara Maria. 21. Pada Suatu ketika, Yesus berobah rupa muka dan pakaiannya: “Maka oleh Yesus dibawanya sertanya akan Petrus dan Yahya dan Yakub lalu naik ke atas sebuah gunung hendak meminta doa. Maka sementara ia meminta doa berubahlah rupa mukanya dan pakaiannya putihlah gilang–gemilang. 22. Yesus memperbuat beberapa mukjizat yang besar–besar untuk kebaikan manusia. Dongeng–dongeng yang berhubung dengan kehidupannya penuh dengan mukjizat yang luar biasa dan mengherankan itu. 23. Orang–orang pengikut Yesus yang bersembahyang dengan atas nama Yesus, tuhannya, mereka mengharapkan pembalasan surga dari padanya. 24. Apabila Yesus sudah mati dan dikuburkan, maka kain pafan pembungkus tubuhnya terpisah dan terasing daripadanya dan kuburnyapun terbuka oleh suatu kekuasaan yang gaib. 25. Apabila Pekerjaan Yesus di muka bumi ini sudah selesai, maka iapun naik ke langit serta dengan badan jasmaninya. 26. Yesus hendak datang di muka bumi pada hari kesudahan, yang keperluannya untuk mengembalikan dunia kepada kebahagiaan dan keteraturan. 27. Yesus akan menjadi hakim kelak bagi segala orang mati. 28. Yesus, ialah Alif dan Ya, artinya tak ada permulaan dan kesudahannya, ia yang mnaha tinggi dan kekal selama–lamanya. 29. Yesus adalah menjadi Juru selamat bagi manusia sedunia; segala dosa dunia biarlah tertimpa kiranya atas dirinya, supaya dunia dapat tertolong. 30. Pengajaran Yesus kepada manusia, hendaklah manusia merahasiakan amalnya yang baik dan sebaliknya patut mengakui dan memperlihatkan dosanya kepada dnunia. 31. Yesus dibayang–bayangkan sebagai suatu badan dari pada terang – matahari kebenaran – yang dimusuhi oleh “Ular tua”, yakni setan–setan atau musuh dan lawan. 32. Yesus datang tidak hendak merombak syariat, melainkan hendak menggenapinya: “Aku datang tidak hendak merombak torat, melainkan akan menggenapinya. Dan merupakanbsuatu mata rantai dari rantai nabi–nabi. 33. Pada suatu hari, setelah Yesus melakukan perjalanan jauh, datanglah ia ke sebuah negeri Samaria. Maka karena ia letih berjalan, duduklah ia di dekat sebuah telaga. Datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air, lalu Yesus berkata kepadanya: “Berilah aku minum”. Maka sahut perempuan Samaria itu kepadanya: “Bagaimana hal ini, tuan seorang Yahudi minta minum kepada saya seorang perempuan Samaria, karena orang Yahudi tidak beramah tamah dengan orang Samaria. 34. Yesus berkata: “Kasihlah akan seterumu dan mintakanlah berkat atas segala orang yang mengutuki kamu dan buatlah baik kepada segala orang yang bencio kepadamu”. 35. Pada ketika Yesus mula–mula menjadi Guru, pergilah ia ke negeri Kapernaumo dan diucapkannya di sana suatu pidato. Pada saat itu emapt orang pemuka diajaknya masuk menjadi sahabatnuya. Maka sejak itu, di tempat mana Yesus membuka mengajaran orang banyak datang percaya kepadanya. 36. Barang siapa menjadi sahabat Yesus, wajiblah ia meninggalkan keduniaan, membuangkan segala kekayaannya dan berjanji senantiasa hidup dalam kemiskinan. 37. Maka adalah tersebut dalam “Kitab Yesus (Injil Perjanjian Baru), bahwa orang banyak meminta tanda kepada Yesus supaya mereka dapat percaya kepadanya. 38. Apabila Yesus sudah hampir kepada mangkat, maka dikatakannya suatu nubuat tentang sesaut yang hendak datang kelak, katanya: baptiskanlah mereka itu demi nama Bapa dan Anak dan Rohul Kudus dan ajarkan kepada mereka itu menurut segala sesuatu yang telah kupesan kepadamu. Bahwa sesungguhnya adalah aku serta dengan kamu pada sedia kala hingga kepada kesudahan alam ini. 39. Maka datanglah seorang kepadanya seraya katanya: Ya guru yang baik, apakah yang patut hyamba perbuat, supaya hamba merwarisi hidup yang kekal? Yesus berkata kepadanya: Jika kamu ingin menjadi sempurna, juallah segala milikmu, bagi–bagikanlah kepada orang miskin; nmaka kamu akan beroleh suatu mata benda dalam surga, lalu mari, ikutlah aku, karena lebih mudah seekor unta masuk lobang jarum dari pada seorang berharta atau beruang masuk surga. Maka janganlah kamu kumpulkan harta benda akan dirimu di atas bumi, yaitu di tempat ngengat dan karat membinasakan dia dan pencuri menetas atau mencuri. Melainkan himpunkanlah harta benda akan dirimu dalam surga, yaitu di tempat yang tidak ada ngengat dan karat membinasakan dia dan tidak juga pencuri menetas atau mencuri. 40. Maka sejak itu Yesus mulai mengajarkan agama dan berkata: “Tobatlah kamu, karena kerajaan surga telah hampirlah”. 41. Sejak Yesus telah dicobai oleh setan, maka mulailah ia mendirikan kerajaan agama dan pergilah ia dengan maksud itu kesebuah negeri Kapernaum. “Adapun orang–orang yang duduk dalam gelap itu melihat suatu terang besar, dan akan segala orang yang duduk di tanah bayang–bayang terang atasnya”. 42. “Karena Torat itu diberikan oleh Musa, tetapi kurnia dan kebenaran telah jadi oleh Yesus Al–Masih”. … Sesungguhnya aku berkata kepadamu, bahwa langit dan bumi akan lalu kelak, tetapi perkataanku ini tidak akan lalu. 43. Yesus berkata: “Maka telah kamu dengan perkataan orang dahulu kala, yaitu jangan kamu berbuat zina; tetapi aku berkata kepadamu barang siapa yang memandang seorang perempuan serta ingin akan dia, yaitu sudah berbuat zina dengan dia dalam hatinya, maka barang siapa yang tangannya membuat ia cenderung kepada zina potonglah tangannya sebelah mana membuat ia cenderung kepada zina, demikian pula dengan anggota tubuh yang lainnya. 44. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahik ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerjaaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti (Injil Kitab Matius 19: 12). 45. Sementara Yesus berjalan lalu dilihatnya seorang buta dari pada mula jadinya. Maka bertanyalah murid–muridnya, katanya: “Ya Guru, siapakan gerangan berbuat dosa, orang inikah, atau iobu bapaknyakah, maka ia jadi dengan buta?”. 46. Yesus dapat mengetahui pikiran orang lain. Oleh sebab itu ia mengatahui pikiran orang lain itu, maka ia adalah mengetahui pikiran segala sesuatu. 47. Maka adalah tersebut dalam Kitab Injil Perjanjian Baru bahwa Yesus pernah berkata demikian: “Jikalau mata kanamu mendatangkan salah kepadamu, koreklah dia, buangkan dari padamu”. 48. Ketika Yesus masuk dalam jajahan negeri Yerusalem, dengan berkendaraan keledai, banyak orang mengjhamparkan pohon kayu di tengah jalan yang dilaluinya. |
Kamis, 11 November 2010
kristen menjiplak ajaran agama budda
Kisah kutipan dibawah ini menceritakan sebagian persamaan riwayat atau cerita tentang Yesus dengan riwayat atau cerita tentang Buddha.
Diposting oleh
mencari kebenaran
di
14.03
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
aduh,.....aduh...., aduh,.....kalo tidak mengerti, jangan interpretasi sendiri ,....dua duanya juga BOHONG....!
Posting Komentar